Saya ini ngakunya adalah orang yang sering kali bingung terhadap kehidupan. Nah, mumpung lagi pengen nulis, saya tulis aja salah satu kebingungan yang saya rasakan akhir-akhir ini.
Setelah bertahun-tahun saya mencoba bergelut dengan pekerjaan saya. Saya akhirnya memutuskan untuk berusaha sendiri. Ada banyak faktor yang menjadi alasan dan penyebab. Salah satunya, yang relevan untuk disebutkan di sini, adalah saya ingin sekali bekerja dalam kondisi yang 'baik'. 'Baik' yang saya maksudkan di sini adalah sesuai dengan hati nurani, tidak bertentangan dengan norma-norma (agama) yang saya yakini, dan saya bisa mempertanggungjawabkan semua tindakan saya di depan Tuhan dan manusia. Kenapa begitu? Karena sebelumnya, ketika saya masih bekerja sebagai karyawan, saya 'diharuskan' untuk mengikuti kehendak, keinginan, dan kebijakan bos saya. Ya iyalah..., kalau nggak nurut (apalagi ngelawan) sudah pasti saya nggak bakal dipakai lagi oleh bos saya...
Salah satu contohnya: Bos saya adalah seorang pengusaha (atau boleh juga disebut pedagang). Nah, bagi banyak pengusaha (mohon sorry nih sebelumnya ya...) uang itu lumayan penting, sehingga perlu diperjuangkan sebisa-bisanya. Tentu saja hal itu nggak salah. Yang bikin salah atau nggak itu kan caranya... Tul nggak? Nah, kadang-kadang bos saya itu suka down spec barang yang sudah ia janjikan sebelumnya. Celakanya, yang ngadepin klien itu bukan dia, tapi saya.... Akibatnya, nggak jarang hubungan perusahaan dengan klien diwarnai oleh bunga-bunga percek-cokan (lho koq istilahnya bunga seh...? hehe...). Tapi intinya, saya jadi capek dan kerap merasa berdosa. Mungkin karena nggak senang dibohongi, saya jadi nggak mau ngebohongin orang lain...
Nah, dengan tekad yang 'mulia' itulah (cieee...), di awal tahun 2008 yang lalu saya membuka usaha sendiri. Dan saya mencoba menjalankan usaha saya dengan jujur.... (bener lho, nggak bohong... kedengerannya munafik gak seh...?) Tentu saja dengan harapan (salah satunya) agar saya bisa hidup dengan lebih tenang, lebih dipercaya orang, dan tidak merasa berdosa lagi. Cara kerja baru, klien baru, dan hidup baru yang tenang, begitu harapan saya di awal usaha saya itu.
Tapi, ternyata, hidup itu memang tak semudah yang saya banyangkan. Tidak selamanya kejujuran mendatangkan kejujuran, ketulusan mendatangkan ketulusan, dan kebaikan mendatangkan kebaikan. Apa yang saya alami justru lebih sering kebalikannya. Seperti kata pepatah: air susu dibalas air got, senyuman dibalas cibiran, cinta dibalas benci...! Hiks!
Pertanyaan yang kini bergejolak di dalam hati saya adalah: Kenapa bisa seperti itu? Kenapa orang yang berusaha jujur, baik, dan benar, malah seringkali diperhadapkan pada kenyataan hidup yang pahit...? Sebaliknya, orang yang gak jujur malah kelihatan sukses...?
Mungkin pertanyaan ini sudah nggak asing bagi kita, tapi bagi yang jelas-jelas ngalamin... duh koq beratnya minta ampun yah...?
Lalu apa jawaban pertanyaan saya?
Ujian dari Yang Maha Kuasa...?
Rencana Dia...?
Atau..., hidup ini memang absurd...?
Artinya, nggak ada hubungan sebab-akibat antara perbuatan kita dengan balasan yang kita dapatkan...?
????????
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar