Manusia....
Lahir telanjang dan mati telanjang....
Apa artinya...?
Manusia....
Lahir tak minta dan mati tak mohon....
Apa artinya...?
Manusia....
Pintar dan bodoh tak nyana....
Apa artinya...?
Manusia....
Takdir?
Nasib?
Karakter?
Sikap?
Penampilan?
Nama?
Reputasi?
Amal?
Budi?
Bahasa?
Niat?
Siapakah manusia......????????
Rabu, 04 Februari 2009
Senin, 02 Februari 2009
Starletku (EP71)
Minggu yang baru..., ada banyak sekali rencana dan tugas yang harus saya kerjakan minggu ini. Salah satunya (yang nggak rutin, tentunya) adalah merapikan kendaraan 'baru' saya: sebuah Toyota Starlet EP71 tahun 1987, atau lebih dikenal sebagai 'Starko' a.k.a. Starlet Kotak. Soalnya, kendaraan baru (tapi jadul) ini menurut jadwal harus siap hari Rabu besok. Kendaraan yang saya pakai sekarang, harus lengser di hari itu. Udah janji sih sama yang beli.... Hiks!
Tapi, btw, bukan soal jual-belinya yang mau diceritain di sini, tapi soal mobilnya sendiri.... hehehe.... Begini kisahnya:
Berhubung mobil tua, saya melakukan beberapa rekondisi, terutama di soal tampilan. Walaupun nggak bisa hebat-hebat banget (kayak mobil kontes) tetapi, setidaknya seluruh body disiram ulang. Pengerjaannya saya serahkan kepada Su Indah Motor di daerah Tebet. Hasilnya lumayan oke tuh, bisa bikin tersenyum lebar. Setelah lama dipertimbangkan (maklum biaya yang dikeluarkan lumayan gede, jadi takut salah pilih warna), akhirnya dipilih warna Silver Stone. Biar kalem, dan nggak terlalu nge-jreng.... hehe....
Terus, kepalang tanggung udah dioprek, rekondisi dilakukan juga di sektor mesin. Biar nggak boyo-boyo amat kalau gasnya diinjek. Maka Starko jadul itu saya boyong ke bengkel Autofever, di Kelapa Gading. Kebetulan udah kenal lama sama yang punya bengkel.
Kapasitas mesin dinaikan jadi 1.500cc. Biar nggak maksa, mesinnya diganti pakai punya Toyota Soluna 5A-FT. Kebetulan di Vriva, Ciputat, stok tipe ini lagi banyak. Jadi harganya sangat terjangkau. Cuman saya nggak dapet injeksi dan ECU-nya. Jadilah mesin Soluna, tapi tetep karburator.... hihi.... Menggabungkan keduanya dicomotlah intake punya Corolla Twincam. Ngeplak tuh bo.... Sisanya tinggal adjusting posisi mesin di dalam engine bay, yang nggak rumit-rumit amat.... O iya, gear box tetep pakai punya aslinya....
Sektor kaki-kaki nggak banyak ubahan. Cuma diceperin sedikit. (Tindakan yang aneh, mengingat kondisi jalanan di Jakarta ya...? hehe....) Terus, biar di dalam terasa sedikit lebih nyaman, jok diganti bahan semi-kulit, MB-Tech.... Dah, ubahannya cuman itu aja....
Nih fotonya:

Tapi, btw, bukan soal jual-belinya yang mau diceritain di sini, tapi soal mobilnya sendiri.... hehehe.... Begini kisahnya:
Berhubung mobil tua, saya melakukan beberapa rekondisi, terutama di soal tampilan. Walaupun nggak bisa hebat-hebat banget (kayak mobil kontes) tetapi, setidaknya seluruh body disiram ulang. Pengerjaannya saya serahkan kepada Su Indah Motor di daerah Tebet. Hasilnya lumayan oke tuh, bisa bikin tersenyum lebar. Setelah lama dipertimbangkan (maklum biaya yang dikeluarkan lumayan gede, jadi takut salah pilih warna), akhirnya dipilih warna Silver Stone. Biar kalem, dan nggak terlalu nge-jreng.... hehe....
Terus, kepalang tanggung udah dioprek, rekondisi dilakukan juga di sektor mesin. Biar nggak boyo-boyo amat kalau gasnya diinjek. Maka Starko jadul itu saya boyong ke bengkel Autofever, di Kelapa Gading. Kebetulan udah kenal lama sama yang punya bengkel.
Kapasitas mesin dinaikan jadi 1.500cc. Biar nggak maksa, mesinnya diganti pakai punya Toyota Soluna 5A-FT. Kebetulan di Vriva, Ciputat, stok tipe ini lagi banyak. Jadi harganya sangat terjangkau. Cuman saya nggak dapet injeksi dan ECU-nya. Jadilah mesin Soluna, tapi tetep karburator.... hihi.... Menggabungkan keduanya dicomotlah intake punya Corolla Twincam. Ngeplak tuh bo.... Sisanya tinggal adjusting posisi mesin di dalam engine bay, yang nggak rumit-rumit amat.... O iya, gear box tetep pakai punya aslinya....
Sektor kaki-kaki nggak banyak ubahan. Cuma diceperin sedikit. (Tindakan yang aneh, mengingat kondisi jalanan di Jakarta ya...? hehe....) Terus, biar di dalam terasa sedikit lebih nyaman, jok diganti bahan semi-kulit, MB-Tech.... Dah, ubahannya cuman itu aja....
Nih fotonya:


Minggu, 01 Februari 2009
Absurditas Hidup...
Saya ini ngakunya adalah orang yang sering kali bingung terhadap kehidupan. Nah, mumpung lagi pengen nulis, saya tulis aja salah satu kebingungan yang saya rasakan akhir-akhir ini.
Setelah bertahun-tahun saya mencoba bergelut dengan pekerjaan saya. Saya akhirnya memutuskan untuk berusaha sendiri. Ada banyak faktor yang menjadi alasan dan penyebab. Salah satunya, yang relevan untuk disebutkan di sini, adalah saya ingin sekali bekerja dalam kondisi yang 'baik'. 'Baik' yang saya maksudkan di sini adalah sesuai dengan hati nurani, tidak bertentangan dengan norma-norma (agama) yang saya yakini, dan saya bisa mempertanggungjawabkan semua tindakan saya di depan Tuhan dan manusia. Kenapa begitu? Karena sebelumnya, ketika saya masih bekerja sebagai karyawan, saya 'diharuskan' untuk mengikuti kehendak, keinginan, dan kebijakan bos saya. Ya iyalah..., kalau nggak nurut (apalagi ngelawan) sudah pasti saya nggak bakal dipakai lagi oleh bos saya...
Salah satu contohnya: Bos saya adalah seorang pengusaha (atau boleh juga disebut pedagang). Nah, bagi banyak pengusaha (mohon sorry nih sebelumnya ya...) uang itu lumayan penting, sehingga perlu diperjuangkan sebisa-bisanya. Tentu saja hal itu nggak salah. Yang bikin salah atau nggak itu kan caranya... Tul nggak? Nah, kadang-kadang bos saya itu suka down spec barang yang sudah ia janjikan sebelumnya. Celakanya, yang ngadepin klien itu bukan dia, tapi saya.... Akibatnya, nggak jarang hubungan perusahaan dengan klien diwarnai oleh bunga-bunga percek-cokan (lho koq istilahnya bunga seh...? hehe...). Tapi intinya, saya jadi capek dan kerap merasa berdosa. Mungkin karena nggak senang dibohongi, saya jadi nggak mau ngebohongin orang lain...
Nah, dengan tekad yang 'mulia' itulah (cieee...), di awal tahun 2008 yang lalu saya membuka usaha sendiri. Dan saya mencoba menjalankan usaha saya dengan jujur.... (bener lho, nggak bohong... kedengerannya munafik gak seh...?) Tentu saja dengan harapan (salah satunya) agar saya bisa hidup dengan lebih tenang, lebih dipercaya orang, dan tidak merasa berdosa lagi. Cara kerja baru, klien baru, dan hidup baru yang tenang, begitu harapan saya di awal usaha saya itu.
Tapi, ternyata, hidup itu memang tak semudah yang saya banyangkan. Tidak selamanya kejujuran mendatangkan kejujuran, ketulusan mendatangkan ketulusan, dan kebaikan mendatangkan kebaikan. Apa yang saya alami justru lebih sering kebalikannya. Seperti kata pepatah: air susu dibalas air got, senyuman dibalas cibiran, cinta dibalas benci...! Hiks!
Pertanyaan yang kini bergejolak di dalam hati saya adalah: Kenapa bisa seperti itu? Kenapa orang yang berusaha jujur, baik, dan benar, malah seringkali diperhadapkan pada kenyataan hidup yang pahit...? Sebaliknya, orang yang gak jujur malah kelihatan sukses...?
Mungkin pertanyaan ini sudah nggak asing bagi kita, tapi bagi yang jelas-jelas ngalamin... duh koq beratnya minta ampun yah...?
Lalu apa jawaban pertanyaan saya?
Ujian dari Yang Maha Kuasa...?
Rencana Dia...?
Atau..., hidup ini memang absurd...?
Artinya, nggak ada hubungan sebab-akibat antara perbuatan kita dengan balasan yang kita dapatkan...?
????????
Setelah bertahun-tahun saya mencoba bergelut dengan pekerjaan saya. Saya akhirnya memutuskan untuk berusaha sendiri. Ada banyak faktor yang menjadi alasan dan penyebab. Salah satunya, yang relevan untuk disebutkan di sini, adalah saya ingin sekali bekerja dalam kondisi yang 'baik'. 'Baik' yang saya maksudkan di sini adalah sesuai dengan hati nurani, tidak bertentangan dengan norma-norma (agama) yang saya yakini, dan saya bisa mempertanggungjawabkan semua tindakan saya di depan Tuhan dan manusia. Kenapa begitu? Karena sebelumnya, ketika saya masih bekerja sebagai karyawan, saya 'diharuskan' untuk mengikuti kehendak, keinginan, dan kebijakan bos saya. Ya iyalah..., kalau nggak nurut (apalagi ngelawan) sudah pasti saya nggak bakal dipakai lagi oleh bos saya...
Salah satu contohnya: Bos saya adalah seorang pengusaha (atau boleh juga disebut pedagang). Nah, bagi banyak pengusaha (mohon sorry nih sebelumnya ya...) uang itu lumayan penting, sehingga perlu diperjuangkan sebisa-bisanya. Tentu saja hal itu nggak salah. Yang bikin salah atau nggak itu kan caranya... Tul nggak? Nah, kadang-kadang bos saya itu suka down spec barang yang sudah ia janjikan sebelumnya. Celakanya, yang ngadepin klien itu bukan dia, tapi saya.... Akibatnya, nggak jarang hubungan perusahaan dengan klien diwarnai oleh bunga-bunga percek-cokan (lho koq istilahnya bunga seh...? hehe...). Tapi intinya, saya jadi capek dan kerap merasa berdosa. Mungkin karena nggak senang dibohongi, saya jadi nggak mau ngebohongin orang lain...
Nah, dengan tekad yang 'mulia' itulah (cieee...), di awal tahun 2008 yang lalu saya membuka usaha sendiri. Dan saya mencoba menjalankan usaha saya dengan jujur.... (bener lho, nggak bohong... kedengerannya munafik gak seh...?) Tentu saja dengan harapan (salah satunya) agar saya bisa hidup dengan lebih tenang, lebih dipercaya orang, dan tidak merasa berdosa lagi. Cara kerja baru, klien baru, dan hidup baru yang tenang, begitu harapan saya di awal usaha saya itu.
Tapi, ternyata, hidup itu memang tak semudah yang saya banyangkan. Tidak selamanya kejujuran mendatangkan kejujuran, ketulusan mendatangkan ketulusan, dan kebaikan mendatangkan kebaikan. Apa yang saya alami justru lebih sering kebalikannya. Seperti kata pepatah: air susu dibalas air got, senyuman dibalas cibiran, cinta dibalas benci...! Hiks!
Pertanyaan yang kini bergejolak di dalam hati saya adalah: Kenapa bisa seperti itu? Kenapa orang yang berusaha jujur, baik, dan benar, malah seringkali diperhadapkan pada kenyataan hidup yang pahit...? Sebaliknya, orang yang gak jujur malah kelihatan sukses...?
Mungkin pertanyaan ini sudah nggak asing bagi kita, tapi bagi yang jelas-jelas ngalamin... duh koq beratnya minta ampun yah...?
Lalu apa jawaban pertanyaan saya?
Ujian dari Yang Maha Kuasa...?
Rencana Dia...?
Atau..., hidup ini memang absurd...?
Artinya, nggak ada hubungan sebab-akibat antara perbuatan kita dengan balasan yang kita dapatkan...?
????????
It's My First Time...
Akhirnya saya punya blog juga... hehe... Entah kenapa saya akhirnya memutuskan untuk bikin blog ini... Sebab, niat untuk bikin blog sudah ada dari zaman beheula, tapi nggak pernah kejadian, sampai pagi ini...
Di Minggu pagi yang mendung ini, orang-orang di rumah saya lagi pada pergi semua. Saya bengong sendirian. Lagi bete n males ngapa-ngapain.... Jadi, saya nyalahin komputer butut kesayangan saya yang berisiknya minta ampun, dan iseng surfing2... Sampe akhirnya saya (sekali lagi) iseng dan memutuskan bikin blog ini... Sebenernya saya ragu, apakah blog saya ini bisa bertahan lama atau nggak ya...? Soalnya saya ini (ngaku) orangnya rada angot-angotan.... Kalau lagi ngebet pengen ngoceh, apa juga saya ocehin. Tapi kalau lagi males, mau ngapain juga males. Ya mudah2an aja saya bisa maintain blog ini sampe lama...
Terus ada pe-er yang hingga detik ini belon bisa saya jawab.... Blog saya ini mau jadi apa ya...? Apa konsepnya, apa temanya, apa yang gw mau omongin di sini...? Apakah segala sesuatu yang lagi pengen saya tulis, saya tuangkan di sini? Atau, ada tema-tema tertentu (saja) yang bakal dimuat? Saya kan masih awam banget di dunia blogger, jadi nggak tau nih kebiasaan-kebiasaan apa yang biasa terjadi...
Semoga aja dengan berjalannya waktu saya bisa lebih fokus dalam mengisi blog saya ini....
Di Minggu pagi yang mendung ini, orang-orang di rumah saya lagi pada pergi semua. Saya bengong sendirian. Lagi bete n males ngapa-ngapain.... Jadi, saya nyalahin komputer butut kesayangan saya yang berisiknya minta ampun, dan iseng surfing2... Sampe akhirnya saya (sekali lagi) iseng dan memutuskan bikin blog ini... Sebenernya saya ragu, apakah blog saya ini bisa bertahan lama atau nggak ya...? Soalnya saya ini (ngaku) orangnya rada angot-angotan.... Kalau lagi ngebet pengen ngoceh, apa juga saya ocehin. Tapi kalau lagi males, mau ngapain juga males. Ya mudah2an aja saya bisa maintain blog ini sampe lama...
Terus ada pe-er yang hingga detik ini belon bisa saya jawab.... Blog saya ini mau jadi apa ya...? Apa konsepnya, apa temanya, apa yang gw mau omongin di sini...? Apakah segala sesuatu yang lagi pengen saya tulis, saya tuangkan di sini? Atau, ada tema-tema tertentu (saja) yang bakal dimuat? Saya kan masih awam banget di dunia blogger, jadi nggak tau nih kebiasaan-kebiasaan apa yang biasa terjadi...
Semoga aja dengan berjalannya waktu saya bisa lebih fokus dalam mengisi blog saya ini....
Langganan:
Postingan (Atom)